Survey pemetaan. Uuntuk mempelajari mengenai bumi, kita juga perlu memahami bentuk permukaan bumi atau relief muka bumi. Sehingga bentuk muka bumi menjadi pusat dari pembelajaran dalam ilmu ukur tanah. Kita tahu jika permukaan bumi tidaklah datar, terdapat juga area pegunungan, lembah, bukit, serta lereng hingga jurang yang mengakibatkan bentuk permukaan bumi menjadi tidak rata.
Sehingga para ahli kebumian mencari cara untuk mempermudah mempelajari bentuk planet bumi. Termasuk manyampaikan informasi mengenai bentuk muka bumi dalam bidang datar salah satunya dengan membuat peta. Untuk pembuatan peta atau pemetaan harus dilakukan berbagai macam pengukuran atas permukaan bumi, sedangkan kita tahu bahwa permukaan bumi tidak rata. Untuk pengukuran permukaan bumi yang tidak rata tersebut, perlu dilakukan pengukuran berupa pengukuran vertical, agar nantinya data yang diperoleh dapat bermanfaat dan terus berkelanjutan.
Pengertian Survey Pemetaan
Dalam mempelajari ilmu Geodesi, diperlukan juga pemahaman mengenai ilmu ukur tanah. Ilmu Geodesi sendiri memiliki 2 pengertian yaitu pengertian secara ilmiah dan pengertian secara praktis. Pengetian secara praktis ini sering digunakan dalam istilah pemetaan, yaitu pembuatan bayangan berupa peta yang berasal dari sebagai besar permukaan bumi.
Sedangkan istilah survey adalah kegiatan pengumpulan data dalam hal ini memiliki hubungan dengan permukaan bumi melalui media peta atau digital. Sehingga dapat disimpulakn bahwa survey pemetaan atau geodetik merupakan sebuah ilmu untuk menentukan posisi relative dari sebuah titik di bawah atau diatas permukaan bumi. Secara umum survey geomatik dapat diartikan dengan sebuah disiplin ilmu yang meliputi semua metode untuk mengukur dan mengumpulkan informasi mengenai hasil dari bentuk olahan (produk) untuk dapat dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan.
Untuk itulah, survey pemetaan sangat diperlukan dan penting seiring berkembangnya zaman. Hal ini berkaitan dengan bertambahnya populasi manusia dan kebutuhan akan sebidang tanah terus meningkat. Dengan diberlakukanya survey pemetaan ini dengan didukung oleh computer dan teknologi berupa satelit, maka tidak akan sulit untuk membuat keputusan perencanaan dan kebijakan dalam mengelola dan menggunakan lahan secara lestari dan bijak.
Teknik Pengukuran Survey Pemetaan
Dalam melakukan pengukuran survey pemetaan atau geomatik, terbagi menjadi 3 bagian dasar yaitu pengukuran kerangka dasar vertical (KDV), pengukuran kerangka dasar horizontal (KDH) dan pengukuran titik-titik detail. Berikut penjelasan mengenai masing-masing pengukuran :
- Pengukuran Kerangka Dasar Vertikal (KDV)
Pengukuran ini adalah teknik dan cara pengukuran kumpulan dari titik-titik yang telah diketahui atau ditentukan posisi vertikalnya. Posisi vertical ini berupa ketinggian terhadap bidang rujujan ketinggian tertentu dan biasanya menggunakan ketinggian permukaan air laut rata-rata (mean sea level-MSL). Metode pengukuran kerangka dasar vertkal ini dibagi menjadi 3 perhitungan :
- Metode Sipat Dasar : Mengukur tinggi bidik alat sipat datar optis dilapangan menggunakan rambu ukur. Pengukuran ini masih dinilai cara yang paling teliti untuk mengukur beda tinggi.
- Metode Pengukuran Barometris : Cara pengukuran berprinsip pada pengukuran beda tekanan atmosfer. Dan alat ukur utama yang digunakan yaitu Barometer.
- Metode Pengukuran Trigonometris : Metode pengukuran ini adalah perolehan beda tinggi melalui jarak langsung pada teropong terhadap beda tinggi dengan memperhitungkan tinggi alat, sudut vertical (zenith atau inklinasi) dan tinggi garis bidik yang diwakili oleh benang tengah rambu ukur.
- Pengukuran Kerangka Dasar Horisontal (KDH)
Pengukuran ini untuk mengetahui hubungan mendatar dari titik-titik yang diukur diatas permukaan bumi. Sehingga membutuhkan data sudut mendatar yang diukur oleh skala lingkaran yang mendatar.
- Metode Pengukuran Poligon : Digunakan jika titik-titik yang akan diketahui koordinatnya terletak memanjang sehingga terbentuk segi banyak atau polygon. Metode ini bertujuan untuk mendapatkan koordinat planimetris (X,Y).
- Metode Pengukuran Triangulasi : Apabila daerah pengukuran mempunyai ukuran lebar dan panjang yang sama sehingga dapat dibuat jarring segitiga dan yang dihitung adalah sudut dalam tiap-tiap segitiga.
- Metode Pengukur Pengikatan Ke Muka : Pengukuran data yang berasal dari dua titik dilapangan tempat berdiri alat untuk mendapatkan suatu titik lain dilapangan tempat berdiri target (benang, rambu ukur) sehingga dapat diketahui dari titik tersebut. Garis antara dua titik tersebut dinamakan garis absis dan sudut dalam yang bentuk oleh absis terhadap target di titik B disebut sudut beta.
- Metode Pengukuran Collins dan Cassini : Metode pengukuran dalam kerangka dasar horizontal yang bertujuan untuk menentukan koordinat titik-titik dengan cara mengikat ke belakang titik tertentu dan mengukur sudut-sudut yang ada dititik yang telah ditentukan koordinatnya.
- Pengukuran Titik-Titik Detail
Prinsip pengukuran ini yaitu menentukan titik koordinat dan tinggi titik-titik detail dari titik-titik ikat. Metode yang digunakan yaitu metode offset dan metode tachymetry. Metode offset yaitu pengukuran titik menggunakan alat sederhana berupa pita ukur dan Jalon. Sedangkan metode tachymetry menggunakan alat-alat optis, elektronis dan digital.
mantabs gan artikelnya
kalo agan butuh alat ukur murah baru/ bekas berkualitas
dan bergaransi langsung aja cek web kita ya
rental,jual,beli alat ukur
dan service kalibrasi
terlengkap dan terpercaya..
http://www.totalstation.co.id
nice artikel gan, untuk kedepanya banyakin lagi artikelnya apalagi step by step nya